Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur kepada Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan kepada kita semua nikmat
sehat,panjang umur, serta yang utama ialah nikmat islam dan iman .
Pembaca yang terhormat , kini ane post
lagi pembelajaran bagi para pelajar yang mengambil Jurusan Elektronika ataupun
tertarik pada bidang ini . yang akan ane bawakan sekarang iyalah tentang ‘Relay’
. selamat membaca .
Relay komponen
elektronika yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis,
yaitu memanfaatkan prinsip kerja elektromagnet. Medan magnet yang dihasilkan
oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Relay merupakan sakelar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian
elektronik lainnya.
DASAR-DASAR RELAY
Penemu relay pertama kali adalah Joseph
Henry pada tahun 1835. Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan
dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang diparalel dengan lilitannya
dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan () dan katoda pada tegangan
(+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat
relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan
relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay.
Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai
pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal)
sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja
dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman. Relay jenis
lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang
kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat
lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling
menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan
medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
PRINSIP KERJA
Relay merupakan komponen listrik yang memiliki prinsip kerja magnet dengan
induksi listrik. Relay terdiri atas bagian-bagian utama sebagai berikut.
- Coil atau
Kumparan, merupakan gulungan kawat yang mendapat arus listrik. adalah
sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus
listrik di coil.
- Contact atau
Penghubung, adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada
tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally
Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed
(kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Cara kerja relay adalah sebagai berikut :
- Saat Coil
mendapatkan energi listrik (energized) akan menimbulkan gaya
elektromanetik
- Gaya
magnet yang ditimbulkan akan menarik plat/lengan kontak (armature)
berpegas (bersifat berlawanan), sehingga menghubungkan 2 titik contact
Cara kerja relay sangat sederhana. Di sini kita akan membahas relay pada
umumnya.
Relay Segi (contoh : Hella, Bosch dll).
Relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal
output.
- Terminal
trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay..seperti alat
electronic lainya relay akan aktif apabila di aliri arus + dan arus -.
Pada contoh relay yang kita gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan 86.
- Terminal
input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan..pada contoh adalah
terminal 30
- Terminal
output : yaitu tempat keluarnya output pada contoh adalah terminal 87
JENIS-JENIS RELAY
1. Jika dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya:
- SPST
(Single Pole Single Throw)
- DPST
(Double Pole Single Throw)
- SPDT
(Single Pole Double Throw)
- DPDT
(Double Pole Double Throw)
- 3PDT
(Three Pole Double Throw)
- 4PDT
(Four Pole Double Throw)
2.Relay Tunda Waktu
3.Relay Mengunci (Latching relays)
4.Remnant Relay
Sekian dari ane , kurang lebihnya ane minta maaf .
mudah-mudahan posting ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
sekalian , salam mekatronika J
Wassalamualaikum Wr.Wb