Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur tidak lupa selalu kepada Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan kepada kita semua nikmat sehat,panjang umur,
serta yang utama ialah nikmat islam dan iman .
Pembaca yang terhormat , kini ane post
lagi pembelajaran bagi para pelajar yang mengambil Jurusan Elektronika ataupun
tertarik pada bidang ini . yang akan ane bawakan sekarang iyalah Materi
MIKROPROSESOR tentang ‘FLIP-FLOP , COUNTER®ISTER’ . selamat membaca .
JENIS-JENIS
FLIP-FLOP
1. JK Flip-Flop (
Master Slave JK FF ).
Flip-Flop yang satu ini mempunyai 3 inputan yaitu terdiri dari :
- J
- K
- dan Clock
Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yang
berarti di beri berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi
perubahan pada keluarannya / outputnya. berikut adalah symbol dan tabel
kebenaran dari JK Flip-Flop.
dan di bawah ini terdapat gambar gerbang logika pada JK Flip-flop :
JK Flip-Flop biasanya terdapat pada
IC 7473.
2. RS Flip - flop.
RS FF ini adalah dasar
dari semua Flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan / masukan yaitu R dan
S. R artinya "RESET" dan S artinya "SET". Flip-flop yang satu ini mempunyai
2 keluaran / outputyaitu Q dan Q`.
Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka
output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi
logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q
berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling penting dari
Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan
stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh
saat Q=0 dan Q not = 1.
Berikut adalah Symbol dan Tabel kebenaran dari RS FF :
3. D FLIP - FLOP.
D Flip-flop merupakan salah satu
jenis Flip-flop yang dibangun dengan menggunakan Flip-flop RS. Perbedaan dengan
Flip-flop RS terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebih
dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap masukan ke D FF ini akan memberi keadaan
yang berbeda pada input RS, dengan demikian hanya terdapat 2 keadaan
"SET" dan "RESET" S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi
dapat disi. Berikut adalah gambar dari symbol dan data sheet D Flip - flop.
4. CRS FLIP - FLOP.
Adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan
sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan
Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S
tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila
pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan
perubahan pada output Q dan Q not. Berikut adalah gambar dari Symbol dan Tabel
kebenaran dari RS Flip - flop.
5. T FLIP - FLOP
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di
buat dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan
menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output
sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya
rendah. Berikut adalah gambar tabel kebenaran gerbang logika dan symbol dari T Flip - flop.
Counter Asinkron
1. Pengertian
Counter
Rangkaian
Counter adalah rangkaian digital yang berfungsi untuk menghitung pulsa listrik.
Rangkaian dasar dari counter adalah FF –T dan FF – JK.
Macam – macam counter ditinjau dari karakteristiknya:
1. Sinkron dan asinkron
2. Self stopping
3. Modulo counter
4. Up counter dan down counter
5. Ring counter
2. Counter asinkron
Pencacah asinkron yaitu pencacah yang disebut juga ripple trough counter
atau serial counter karena masing – masing flip flop yang digunakan akan
berguling (berubah kondisi dari 0 ke 1) atau sebaliknya. Secara berurutan atau
langkah demi langkah hal ini disebabkan karena hanya flip flop yang paling
ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock. Sedangkan sinyal untuk flip
flop yang lainya diambil dari masing – masing flip flop sebelumnya.
Rangkaian asinkron counter terbagi 3, yaitu:
1. Counter up asinkron
2. Counter down asinkron
3. Counter up/down asinkron
2.1. Counter up asinkron
Counter up asinkron adalah rangkaian digital yang
mencacah pulsa listrik dari nilai terendah ke nilai tertinggi dengan clock
secara asinkron.
gambar skema rangkaian counter up asinkron
Tabel kebenaran rangkaian counter up asinkron
Clock
|
A4
|
A3
|
A2
|
A1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
1
|
0
|
3
|
0
|
0
|
1
|
1
|
4
|
0
|
1
|
0
|
0
|
5
|
0
|
1
|
0
|
1
|
6
|
0
|
1
|
1
|
0
|
7
|
0
|
1
|
1
|
1
|
8
|
1
|
0
|
0
|
0
|
9
|
1
|
0
|
0
|
1
|
10
|
1
|
0
|
1
|
0
|
11
|
1
|
0
|
1
|
1
|
12
|
1
|
1
|
0
|
0
|
13
|
1
|
1
|
0
|
1
|
14
|
1
|
1
|
1
|
0
|
15
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output Q dari flip-flop 1
menjadi clock dari flip-flop 2, sedangkan output Q dari flip-flop 2 menjadi
clock dari flip-flop 3 dan seterusnya. Perubahan pada negatif edge di
masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya
berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing
flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle dari JK flip-flop).
2.2. Counter down asinkron
Counter down asinkron adalah rangkaian digital yang
mencacah pulsa listrik dari nilai tertinggi ke nilai terendah dengan clock
secara asinkron.
gambar skema rangkaian counter down asinkron
Tabel kebenaran rangkaian counter down asinkron
Clock
|
A4
|
A3
|
A2
|
A1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
2
|
1
|
1
|
0
|
1
|
3
|
1
|
1
|
0
|
0
|
4
|
1
|
0
|
1
|
1
|
5
|
1
|
0
|
1
|
0
|
6
|
1
|
0
|
0
|
1
|
7
|
1
|
0
|
0
|
0
|
8
|
0
|
1
|
1
|
1
|
9
|
0
|
1
|
1
|
0
|
10
|
0
|
1
|
0
|
1
|
11
|
0
|
1
|
0
|
0
|
12
|
0
|
0
|
1
|
1
|
13
|
0
|
0
|
1
|
0
|
14
|
0
|
0
|
0
|
1
|
15
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output Q-not dari flip-flop 1
menjadi clock dari flip-flop 2, sedangkan output Q-not dari flip-flop 2 menjadi
clock dari flip-flop 3. Perubahan pada negatif edge di masing-masing clock
flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya berganti kondisi
(toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing flip-flop diberi nilai
”0” (sifat toggle dari JK flip-flop).
2.3. Counter up/down asinkron
Counter up/down asinkron adalah rangkaian digital
gabungan dari Up Counter dan Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung
bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control
yang menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada rangkaian Up/Down Counter
ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi input clock dari flip-flop
berikutnya.
Operasi counter up asinkron
Operasi counter down
asinkron
Tabel kebenaran
rangkaian counter up/down asinkron
Clock
|
A4
|
A3
|
A2
|
A1
|
Control
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
2
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
3
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
4
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
5
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
6
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
7
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
9
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
10
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
11
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
12
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
13
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
14
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
15
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
Register
Dalam elektronika digital seringkali
diperlukan penyimpan data sementara sebelum
data diolah lebih lanjut. Elemen
penyimpan dasar adalah flip-flop. Setiap flip-flop
menyimpan sebuah bit data. Sehingga
untuk menyimpan data n-bit, diperlukan n buah
flip-flop yang disusun sedemikian rupa
dalam bentuk register. Suatu memori register
menyimpan data 1001 .
1 0 0 1
Blok diagram register memori 4-bit
Data biner dapat dipindahkan secara
seri atau parallel (lihat gambar 8.2)
B3 b2 b1 b0
(a)
(b) b0 = 1
b1 = 0
b2 = 1
b3 = 1
Gambar 8.2 Transfer data (a) mode seri
, dan (b) mode paralel
Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan
secara berurutan satu per satu : b0, b1, b2,
dan seterusnya. Dalam mode paralel,
bit-bit dipindahkan secara serempak sesuai dengan
cacah jalur paralel (empat jalur untuk empat bit) secara sinkron
dengan sebuah pulsa
clock. Ada empat cara dimana register
dapat digunakan untuk menyimpan dan
memindahkan data dari satu bagian ke
bagian sistem yang lain :
1. Serial input paralel output ( SIPO
)
2. Serial input serial output ( SISO )
3. Paralel input parallel output (
PIPO )
4. Paralel input serial output ( PISO
)
ditunjukkan
sebuah register memori 4 bit yang terdiri dari 4
buah D FF. Data input dimasukkan secara
paralel pada terminal A, B, C, dan D. Data
pada input akan di transfer ke output
setiap ada pulsa clock secara paralel juga. Karena
data input masuk secara paralel dan
output juga secara paralel maka rangkaian di atas
disebut sebagai Paralel Input dan
Paralel Output (PIPO).
Data yang disimpan pada rangkaian 8.3
tidak dapat digeser dari satu D FF ke D
FF yang lainnya. Jika output QA
dihubungkan ke input B, data akan di geser dari kiri ke
kanan yang dikenal sebagai shift register, seperti ditunjukkan pada gambar 8.4.
Misalkan QA dan QB diset awal ke 0.
Bit pertama dimasukkan ke input flip-flop
A, jika ada clock pertama, bit
tersebut akan di transfer ke output QA. Bit pertama
sekarang telah tersambung ke input B,
dan bit ke dua dari data input terhubung ke input
flip-flop A. Jika ada pulsa clock
kedua, bit pertama berpindah ke output QB dan bit kedua berpindah ke output QA.
Proses perpindahan data akan berlanjut sampai 4-bit.
Data dapat dibaca secara paralel dari
QA, QB, QC, dan QD secara simultan, dikenal
sebagai Serial Input Serial Output
(SISO).
Shift
register juga dapat disusun dari SR FF atau JK FF, dengan penambahan fasilitas
Preset dan Clear. Rangkaian dapat
digunakan untuk serial input maupun paralel input.
Sekian dari ane , kurang lebihnya ane minta maaf .
mudah-mudahan posting ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
sekalian , salam mekatronika J
Wassalamualaikum Wr.Wb